Windows 10 adalah sistem operasi yang populer digunakan oleh jutaan pengguna di seluruh dunia. Proses booting yang lambat, kerap terjadi di sistem operasi Windows 10. Oleh sebab itu, cara mempercepat booting Windows 10 perlu diketahui oleh pengguna.
Booting yang lambat, dapat mengganggu produktivitas dan hanya bisa menghabiskan waktu saja. Oleh karenanya, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses booting:
1. Mengurangi Aplikasi Startup
Banyak aplikasi yang secara otomatis memulai dirinya saat komputer dinyalakan. Ini dapat memperlambat proses booting. Dalam pengaturan sistem, pengguna bisa memilih aplikasi mana yang harus dimulai bersamaan dengan Windows.
Nonaktifkan aplikasi yang tidak dibutuhkan agar mengurangi beban pada sistem. Pilih aplikasi yang tetap digunakan dan juga yang sudah tidak aktif digunakan.
Aplikasi yang sekiranya sudah tak dibutuhkan lagi, pengguna bisa langsung menghapusnya. File yang tersimpan di dalam aplikasi tak terpakai tersebut, akan memperlambat proses booting.
2. Mengoptimalkan Hard Disk
Penggunaan disk defragmenter dan disk cleanup adalah cara yang efektif untuk mengoptimalkan kinerja hard disk. Disk defragmenter akan mengurangi fragmentasi file dan membantu mempercepat akses data.
Disk cleanup akan membersihkan file sementara, file sampah, dan file yang tidak terpakai. Hal tersebut akan memberikan lebih banyak ruang pada hard disk.
Selain itu, dengan mengoptimalkan hard disk bisa menjadi salah satu cara mempercepat booting Windows 10 yang efektif untuk dicoba. Pengguna diharapkan secara rutin membersihkan ruang pada hard disk.
3. Menonaktifkan Efek Visual yang Tidak Perlu
Windows 10 memiliki banyak efek visual yang indah, seperti animasi, transparansi, dan efek transisi. Namun, efek-efek ini membutuhkan sumber daya sistem yang signifikan dan dapat memperlambat proses booting.
Pengguna bisa menonaktifkan yang tidak perlu. Setiap pergerakan yang timbul dari efek visual tentunya memuat banyak data yang diperlukan.
Proses booting akan lebih lama, karena harus memuat pelbagai efek visual tersebut. Agar proses booting menjadi cepat, pengguna bisa menonaktifkan efek yang tidak diperlukan.
4. Menggunakan Solid-State Drive (SSD)
Jika memungkinkan, mengganti hard disk konvensional dengan SSD dapat memberikan peningkatan signifikan dalam kecepatan booting. SSD memiliki waktu akses yang lebih cepat dan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, dibandingkan dengan harddisk biasa.
5. Menghapus Program yang Tidak Digunakan
Komputer yang dipenuhi dengan program yang tidak digunakan akan memperlambat booting. Uninstall program yang tidak diperlukan lagi, melalui pengaturan aplikasi atau Control Panel untuk membebaskan ruang penyimpanan dan mempercepat proses booting.
6. Memperbarui Driver dan Sistem Operasi
Pembaruan driver dan sistem operasi secara rutin dapat membantu memperbaiki bug, meningkatkan keamanan, dan mengoptimalkan kinerja sistem. Pastikan untuk memperbarui driver dan sistem operasi Windows 10 perangkat secara teratur untuk mendapatkan manfaat dari peningkatan kinerja.
7. Menggunakan Fitur Fast Startup
Windows 10 memiliki fitur bernama Fast Startup yang memungkinkan komputer memulai sistem dengan cepat. Aktifkan fitur ini melalui pengaturan daya untuk mengurangi waktu booting yang diperlukan.
Ketujuh cara efektif di atas bisa membuat booting pada Windows 10 menjadi cepat. Pengguna dapat memahami pelbagai caranya dengan memperhatikannya secara seksama. Pastinya saat melakukan booting lagi, laptop atau PC akan meresponnya dengan cepat.
Proses booting yang lambat dapat mengganggu pekerjaan atau aktivitas. Dengan menerapkan tujuh cara mempercepat booting Windows 10 yang telah disebutkan di atas, pengguna bisa langsung mengikutinya. Tentunya tak akan rumit jika disimak dengan baik.