Contoh Soal Uraian Tentang Pengujian Perangkat Keras | PKK

Contoh Soal Uraian Tentang Pengujian Perangkat Keras | PKK  Baiklah disini saya akan menjelaskan serta sharing kepada teman – teman dan melanjutkan pembahasan sebelumnya yaitu Pengujian Produk Perangkat Keras | PKK terkait Pembelajaran TKJ dengan mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan atau biasa disebut dengan PKK, alangkah baiknya anda melihat – lihat terlebih dahulu pada pembahasan sebelumnya agar lebih dapat dimengerti. Pada saat ini saya akan membahas contoh soal uraian tentang pengujan perangkat keras. Langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.


contoh-soal-uraian-pengujian-perangkat-keras


Pengujian Perangkat Keras

Sebelumnya kita telah mempelajari tentang pengertian dari Pengujian Perangkat Keras. Nah saat ini kita akan sharing kepada teman-teman sekalian contoh soal uraian yang sering ditanyakan dan sering muncul pada tugas-tugas kalian salah satunya yaitu Pengujian Perangkat Keras.

Langsung saja kalian cek dibawah ini, saya sudah sediain soal uraiannya beserta jawabannya ðŸ¤—

1. Tujuan Pengujian Produk

Jawaban :

  1. Memastikan bahwa pernyataan Spesifikasi, Regulasi dan kontak produk dapat terpenuhi,
  2. Memastikan apakah produk tersebut sudah berjualan di jalur yang sudah semestinya,
  3. Alat domonstrasi produk,
  4. Menetapkan kesesuaian produk terhadap penggunaan terakhir,
  5. Menyediakan dasar komunikasi teknis suatu produk,
  6. Menyediakan informasi perbandingan dengan produk-produk lain,
  7. Upaya menciptakan produk yang biasa dipertanggungjawabkan secara hukum,
  8. Membantu pemecahan masalah terhadap kendala produk,
  9. Menentukan potensi penghematan dalam produksi suatu produk.

2. Keuntungan Pengujian Produk

Jawaban :

  1. Kualitas produk bisa diketahui,
  2. Kelangsungan produk saat di teruskan ke rekan kerja bisa diketahui,
  3. Bisa melihat kelebihan dan kekurangan produk,
  4. Dapat menangani sesuatu yang mungkin bisa terjadi yang tidak diinginkan pada produk saat diteruskan ke pemakai produk.

3. Kerugian Pengujian Produk

Jawaban :

  1. Pengujian produk cenderung dapat membuat perusahaan membayar biaya ekstra,
  2. Permasalahan – permasalahan dalam pengujian produk sebagai berikut :
    1. Menguji produk yang salah,
    2. Melakukan perbandingan dengan produk yang salah,
    3. Menanyai pihak yang salah,
    4. Melakukan pengujian pada pasar yang berbeda,
    5. Melakukan pengujian pada segmen konsumen yang tidak sesuai dengan produk,
    6. Melakukan pengujian dengan penetapan harga yang keliru.

4. Jelaskan pihak-pihak yang Berperan Dalam Pengujian

Jawaban :

  1. Pemerintah
    Peran umum yang dilakukan pemerintah dalam pengujian adalah menetapkan hukum yang menyatakan kewajiban produsen untuk menjelaskan dan menjamin keamanan produknya.
  2. Perusahaan
    Menyediakan produk dan layanan yang sesuai dengan standar perusahaan biasanya standar yang ditetapkan adalah fakultatif.

5. Jelaskan 6 langkah Proses Benchmarking

Jawaban :

  1. Menentukan Apa yang Akan Di-Benchmark
    Hampir segala hal dapat di-benchmark, suatu proses lama yang memerlukan perbaikan, suatu permasalahan yang memerlukan solusi, suatu perancangan proses baru, suatu proses yang upaya-upaya perbaikannya selama iin belum berhasil. Perlu dibentuk suatu Tim Peningkatan Mutu yang akan menyelidiki proses dan permasalahannya. Tim ini akan mendefinisikan proses yang menjadi target, batas-batasnya, operasi-operasi yang dicakup dan urutannya, dan masukan (input) serta keluarannya (output).
  2. Menentukan Apa yang Akan Diukur
    Ukuran atau standar yang dipilih untuk dilakukan benchmark-nya harus yang paling kritis dan besar kontribusinya terhadap perbaikan dan peningkatan mutu. Tim yang bertugas me-review elemen-elemen dalam proses dalam suatu bagan alir dan melakukan diskusi tentang ukuran dan standar yang menjadi fokus. Contoh-contoh ukuran adalah misalnya durasi waktu penyelesaian, waktu penyelesaian untuk setiap elemen kerja, waktu untuk setiap titik pengambilan keputusan, variasi-variasi waktu, jumlah aliran balik atau pengulangan, dan kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan pada setiap elemennya. Jika memang ada pihak lain (internal dan eksternal) yang berkepentingan terhadap proses ini maka tuntutan atau kebutuhan (requirements) mereka harus dimasukkan atau diakomodasikan dalam tahap ini.
    Tim yang bertugas dapat pula melakukan wawancara dengan pihak yang berkepentingan terhadap proses tersebut (dapat pula dipandang sebagai pelanggan) tentang tuntutan dan kebutuhan mereka dan menghubungkan atau mengaitkan tuntutan tersebut kepada ukuran dan standar kinerja proses. Tim kemudian menentukan ukuran-ukuran atau standar yang paling kritis yang akan secara signifikan meningkatkan mutu proses dan hasilnya. Jua dipilih informasi seperti apa yang diperlukan dalam proses benchmarking ini dari organisasi lain yang menjadi tujuan benchmarking.
  3. Menentukan kepada Siapa akan Dilakukan Benchmark
    Tim Peningkata Mutu kemudian menentukan organisasi yang akan menjadi tujuan benchmarking ini. Pertimbangan yang perlu adalah tentunya memilih oraganisasi lain tersebut yang memang dipandang mempunyai reputasi baik bahkan terbaik dalam kategori ini.
  4. Pengumpulan Data/Kunjungan
    Tim Peningkatan Mutu mengumpulkan data tentang ukuran dan yang telah dipilih terhadap oraganisasi yang akan di-benchmark. Pencarian informasi ini dapa dimulai dengan yang telah dipublikasikan, misalkan hasil-hasil stufi, survei pasar, survei pelanggan, jurnal, majalah dan lain-lain. Barangkali juga ada lembaga yang menyediakan bank data tentang benchmarking untuk beberapa aspek dan kategori tertentu. Tim dapat juga merancang dan mengirimkan kuesioner kepada lembaga yang akan di-benchmark, baik itu merupakan satu-satunya cara mendapatkan data dan informasi atau sebagai pendahuluan sebelum nantinya dilakukan kunjungan langsung.
    Pada saat kunjungan langsung (site visit), tim benchmarking mengamati proses yang menggunakan ukuran dan standar yang berkaitan dengan data internal yang telah diidentifikasi dan dikumpulkan sebelumnya. Tentu akan lebih baik jika ada beberapa objek atau proses yang dikunjungi sehingga informasi yang didapat akan lebih lengkap. Asumsi yang perlu diketahui adalah bahwa organisasi atau lembaga yang dikunjungi mempunyai keinginan yang sama untuk mendapatkan informasi yang sejenis dari lembaga yang mengunjunginya yaitu adanya keinginan timbal balik untuk saling mem-benchmark.
    Para pelaku benchmarking telah dapat meyimpulkan bahwa kunjungan langsung kepada organisasi dengan praktik terbaik dapat menghasilkan pandangan dan pemahaman yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan cara-cara pengumulan data yang manapun. Kunjungan ini memungkinkan kita untuk secara langsung berhubungan dengan “pemilik proses” yaitu orang-orang yang benar-benar menjalankan atau mengelola proses tersebut.
  5. Analisis Data
    Tim Peningkatan Mutu kemudian membandingkan data yang diperoleh dari proses yang di-benchmark dengan data proses yang dimiliki (internal) untuk menentukan adanya kesenjangan (gap) diantara mereka. Tentu juga perlu membandingkan situasi kualitatif misalnya tentang sistem , prosedur, organisasi, dan sikap. Tim mengindentifikasi mengapa terjadi kesenjangan (perbedaan) dan apa saja yang dapat dipelajari dari situasi ini. Satu hal yang dapat dipelajari dari situasi ini. Satu hal yang sanga penting adalah menghindari sikap penolakan, jika memang ada perbedaan yang nyata maka kenyataan itu harus dapat diterima dan kemudiandisadari bahwa harus ada hal-hal yang diperbaiki.
  6. Merumuskan Tujuan dan Rencana Tindakan
    Tim Peningkatan Mutu menentukan target perbaikan terhadap proses. Trget-target ini harus dapat dicapai dan realistis dalam pengertian waktu, sumberdaya, dan kemampuan yang ada saat ini, juga sebaiknya terukur, spesifik, dan didukung oleh manajemen dan orang-orang yang bekerja dalam proses tersebut. Kemudian tim dapat diperluas dengan melibatkan multidisiplin yang akan memecahkan persoalan dan mengembangkan suatu rencana untuk memantapkan tidakan spesifik yang akan diambil, tahapan-tahapan waktunya, dan siapa-siapa yang harus bertanggung jawab.
    Hasil ini akan diserahkan kepada para pelaksana penjamin mutu (executive) untuk kemudian memantau kemajuan dan mengidentifikasi persoalan-persoalan yang timbul. Ukuran dan standar dievaluasi secara bertahap, barangkali diperlukan penyesuaian-penyesuaian terhadap rencana untuk dapat mengatasi halangan dan persoalan yang muncuk. Juga para pelaksana memerlukan umpan balik dari mereka yang berkepentingan terhadap proses dan hasilnya (stakeholders).
    Kesenjangan standar mungkin saja tidak dapat dihilangkan karena target organisasi terus saja berkembang dan memperbaiki diri. Yang lebih penting dari semata-mata mengejar kesenjangan adalah menjadikan benchmarking sebagai suatu kebiasaan, yang akan mendorong untuk terus memperbaiki diri. Jika perlu bahkan dapat dibuat atau dibentuk suatu departemen atau divisi tersendiri yang bertanggung jawab melaksanakan benchmarking secara terus menerus (berkelanjutan).
    Proses benchmarking ini mempunyai banyak keuntungan. Benchmarking mendorong terciptanya suatu budaya perbaikan terus menerus, menghargai orang lain dan prestasinya dan membangun indera dan intuisi akan pentingnya perbaikan yang dijalankan terus menerus tersebut. Jika suatu jaringan dan kemitraan dalam benchmarking telah terbentuk maka berbagai praktik baik dan terbaik dapat saling dibagi di antara mereka.

6. Pengertian Ketahanan Produk

Jawaban :

Ketahanan produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan kegiatan seperti yang diinginkan oleh konsumen tanpa kegagalan dan batas performa produk.

7. Jelaskan hal-hal yang Berkaitan dengan Pengujian Ketahanan Produk

Jawaban :

  1. Pengujain atas persyaratan
    Pengujian tersebut dimulai dari identifikasi serangkaian syarat dan batasan yang ditentukan dari aktifitas pasaratau subsistem mana yang cocok denga produk tersebut.
  2. Deskripsi material, komponen dan proses manufaktur
    Desain hardware harus sesuai berdasarkan pemilihan komponen, material dan proses manufaktur yang sesuai dengan dokumen pernyataan dan batasan yang telah disetujui sebelumnya.
  3. Pengujian peforma
    Untuk mengevaluasi kemampuan komponen-komponen perangkat keras agar dapat memenuhi syarat fungsional, medis, dan elektronik yang telah ditetapkan pada dokumen persyaratan dan batasan.
  4. Penilaian ketahanan
    Dapat memberikan informasi mengenai kemampuan komponen perangkat keras dalam memenuhi persyaratan performa yang telah ditentukan.

Nah, begitulah penjelasan tentang contoh soal uraian tentang pengujian perangkat keras. Menarik bukan? Jika anda suka, share ke teman atau keluarga anda sehingga kita bisa saling mempelajari ilmu – ilmu terkait pembahasan di artikel ini. Jika ada yang kurang dimengerti silahkan komentar dibawah yah 😄😄😄.

Jika anda ingin mencari atau melanjutkan pembahasan terkait dengan pembelajaran PKK silahkan cek di link berikut : Klik Disini

Demikianlah artikel pembahasan materi yang berjudul Contoh Soal Uraian Tentang Pengujian Perangkat Keras | PKK. Semoga bermanfaat bagi anda. Terima kasih…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.